Beberapa tahun belakangan ini, isu pencemaran lingkungan memiliki gaung yang cukup keras. Kita tak lupa akan kemunculan Greta Thunburg yang menyuarakan isu tersebut. Dan beberapa waktu belakangan ini pun, salah seorang terkaya di dunia, Elon Musk menunda kerja sama dengan Bitcoin karena masalah pencemaran lingkungan.
Teknologi-teknologi baru yang ecofriendly secara tak terduga juga terus menggemparkan public. EV atau Electric Vehicle menjadi trend baru di dunia otomotif. Tesla dari Amerika hingga Wuling dari China sering dibicarakan dan dikagumi di jagat maya.
Trend seperti ini bagaimanapun juga merupakan respon dari harapan banyak kalangan akan ekonomi yang lebih sustainable. Dan di luar bidang teknologi yang perkembangannya memang luar biasa, aspek lain dalam kehidupan kita pun sejatinya bergerak ke arah yang sama.
Tentang Kemasan Ramah Lingkungan
Bicara tentang EV membuat kita seolah membicarakan isu yang demikian besar di era ini. Namun, sebetulnya tatkala kita peduli dengan isu lingkungan, EV dan teknologi canggih bukanlah satu-satunya yang mesti diperhatikan.
Terdapat satu hal yang tampaknya sepele namun sebenarnya meresahkan. Hal tersebut adalah masalah kemasan.
Coba perhatikan berbagai belanjaan yang baru Anda beli. Anda mungkin baru membeli soda dalam kemasan botol plastik, snack dalam wadah plastik, dan buah-buahan yang dimasukkan ke kantong kresek. Ya, semuanya serba plastik. Tak mengherankan ketika muncul sangat banyak berita mengenai hewan-hewan laut yang perutnya penuh berisi plastik.
Isu plastik sayangnya masih diabaikan di banyak negara. Indonesia adalah salah satunya. Hanya sedikit usaha yang dikeluarkan pemerintah untuk menekan penggunaan plastik. Padahal negara kita adalah negara kepulauan. Sampah yang dihasilkan di darat hampir selalu berakhir di laut karena ketiadaan sistem kelola yang baik.
Beberapa di antara kita membela pemakaian plastik dengan berargumen bahwa pabrik plastik menyejahterakan masyarakat lokal. Padahal, meski pabrik-pabrik kemasan plastik dibatasi, masyarakat masih bisa membangun industri baru untuk pembuatan kemasan yang lebih eco friendly.
Misalnya saja 5 kemasan di bawah ini. Terbuat dari bahan non plastik, kelimanya bukan hanya lebih baik untuk bumi, namun juga lebih aman untuk kesehatan manusia.
5 Jenis Kemasan Ramah Lingkungan
Kardus dan Karton: Bahan Pengemas yang Paling Potensial
Ketika mendengar nama kardus dan karton, sebagian dari Anda mungkin tak begitu antusias. Sebab meski belum dominan, namun keduanya sudah sering dipakai sebagai wadah kemasan dari produk kosmetik hingga makanan.
Namun, coba lihat dulu bola-bola karton di atas ini! Unik bukan?
Pengemasan menggunakan kardus dan karton ternyata bisa didesain membentuk wujud yang begitu menarik. Jadi, be creative! Apalagi selalu terdapat lem kertas super kuat yang bisa Anda gunakan, yaitu Eva Phaethon dan Ultra Phaethon untuk membuat kemasan eco friendly dari kertas ini.
Natural Fiber: Kemasan yang Bisa Dukung Industri Lokal
Natural fiber atau serat alam adalah semua material organik yang mampu menghasilkan serat atau semacam benang untuk kemudian diolah lebih lanjut. Natural fiber bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan termasuk pengemasan.
Coba bayangkan, bila Anda membeli makeup yang dikemas dalam tas cantik dari eceng gondok. Atau, bayangkanlah bila Anda membeli fast food dengan tas pembungkus dari serat pelepah pisang. Pasti sangat menarik, berkelas, dan juga tidak mencemari alam!
Pembuatan kemasan berbasis natural fiber juga akan membantu masyarakat lokal. Sebab sejatinya Indonesia adalah salah satu negara penghasil bahan serat alam terbesar di dunia. Namun industri pengolahan natural fiber masih begitu terbatas di Indonesia.
Banyak perusahaan di bidang ini yang lebih suka memasarkannya ke luar negeri, sebab market di Indonesia untuk produk ini memang masih kecil. Adopsi penggunaan natural fiber untuk kemasan ramah lingkungan, dengan kata lain akan membuat industri natural fiber nasional lebih berkembang.
Dan tentu saja, kami di lemkayu.net menyediakan lem yang bagus untuk natural fiber. Lem tersebut adalah Ultra Phaethon yang juga bisa dipakai sebagai penguat bentuk kemasan serat alam.
Kertas: Pelengkap Kemasan Ramah Lingkungan Anda
Kertas juga bisa dipakai sebagai bahan pengemas. Namun karena sifatnya yang ringkih, kertas sebaiknya digunakan sebagai pelengkap saja.
Misalnya untuk menambahkan bantalan pada pengemasan produk yang mudah dipecah. Atau untuk menghiasi wadah yang lain. Kalaupun ia digunakan sebagai wadah utama, seharusnya produk yang dibungkus bukan tipe produk yang dikirim jarak jauh.
Palet: Kemasan Kuat dari Kayu Daur Ulang
Palet adalah potongan kayu (umumnya daur ulang atau dari kayu non premium). Sebenarnya palet telah lama digunakan untuk wadah, namun terbatas untuk kemasan yang dikirimkan via kapal saja seperti untuk transaksi produk antar negara.
Namun sebetulnya, palet juga bisa digunakan untuk kemasan ramah lingkungan dalam skala lebih kecil. Misalnya untuk mengemas mainan, bunga, gadget, dan lain sebagainya.
Pembuatan kemasan palet memang lebih sulit. Mungkin para pengrajin kayulah yang bisa membuatnya dengan baik. Namun kemasan dari material ini memiliki kelebihan dari aspek kekuatan, perlindungan, dan juga durabilitas.
Daun: Kemasan Ramah Lingkungan untuk Makanan
Kemasan makanan juga bisa lho dibuat dari daun. Misalnya saja daun pisang atau daun jati untuk mengemas donat, gorengan, dan jajanan lainnya.
Daun tentu saja tidak akan mencemari lingkungan seperti plastik. Daun yang dibuang akan terurai dengan cepat dan menambah kesuburan tanah. Hanya saja, sampah daun tetap tidak diperbolehkan dibuang di sungai. Sebab bisa menyebabkan pendangkalan dan penyumbatan pada sungai terkait.
Kemasan Ramah Lingkungan yang Bisa Dibudidayakan
Selain kelima jenis kemasan di atas, ada pula kemasan yang mengandung benih yang bisa ditanam. Caranya dengan memberikan “bonus” biji pada tiap kemasan yang membungkus produk.
Di negara-negara maju, seperti Kanada, hal seperti itu sudah mulai diterapkan. Tujuannya tentu saja untuk keperluan penghijauan. Meski, benih harus diseleksi secara cermat agar tidak tumbuh merusak ekosistem yang sudah ada.
Rekomendasi Untuk Anda
- Jenis Lem Kayu untuk Mebel dengan Kualitas Aman dan Ramah Lingkungan
- Jenis-jenis Lem untuk Plastik yang Bagus Digunakan
- Mengeruk Untung dengan Lem Kayu Ramah Lingkungan
- Memanfaatkan Panel Bekas Menggunakan Lem Ramah Lingkungan
- Cegah Global Warming dengan Lem untuk Konstruksi Ramah Lingkungan!
- Lem untuk Wallpaper Ramah Lingkungan agar Bumi Terus Hijau
Pilihan Menarik Lainnya
- Info Terbaru Harga Lem Plastik Baca di Sini
- Info Harga dan Merek Lem Plastik Tahan Air Tahun 2022
- Jenis Lem Plastik Tahan Air yang Recommended
- Tak Perlu Tukang, Ini Cara Memperbaiki Pintu Berlubang dengan Mudah
- Agen Lem Kayu Ramah Lingkungan Crossbond Bagus Untuk Barn Wood Table
- Supplier Lem Kayu Ramah Lingkungan Crossbond Untuk Konstruksi Jembatan Taman
- Harga Lem Terbaru Tahun 2021 dari Adhesive Kayu hingga Kertas
- Grosir Lem Kayu Ramah Lingkungan Crossbond Untuk Wooden TV Set
- Decking Kayu, Komposit, serta Plastik: Mana yang Paling Baik?
- Siap Eksport, Buat Meja Belajar Anak Ramah Lingkungan dengan Crossbond!
- Hindari Bahan Non Organik, Gunakan Selalu Meja Kayu!
- Kenapa Harus Menggunakan Lem Kayu Ramah Lingkungan?