Kursi, meja, hingga almari yang kita kenal tidak berasal dari satu kayu tebal yang kemudian dibentuk sesuai dengan desain aneka perabot tersebut. Kebanyakan, membutuhkan potongan-potongan kayu yang kemudian disambungkan satu sama lain. Beberapa potongan ada yang kecil, dan beberapa ada yang lebar. Untuk membuat potongan lebar ini biasanya para pengrajin furniture menggunakan metode paneling.
Metode paneling atau secara harafiah dapat diartikan sebagai cara membuat panel kayu ini, intinya dilakukan dengan mengelem beberapa potongan kayu menjadi satu sehingga lebar maupun panjangnya lebih besar. Hampir semua furniture yang kita kenal memanfaatkan metode seperti ini. Tengok saja papan meja, bagian belakang almari, atau bagian belakang buffet Anda. Hampir pasti kesemuanya terbuat dari papan kayu yang disatukan satu sama lain.
Baca Juga : cara menghilangkan bekas lem membandel di kayu
Bagaimana Cara Membuat Panel Kayu?
Untuk membuat papan panel kayu sebetulnya prinsip kerjanya tidak rumit. Kita sudah menyinggungnya sedikit di atas, bahwa pada dasarnya, dilakukan pengeleman beberapa potongan kayu yang lebih kecil. Potongan-potongan kayu ini dilem pada bagian sisinya satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan papan lebar.
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya tentu kita tidak bisa sekedar mengoleskan lem pada beberapa kayu saja. Ada yang namanya “clamp”. Alat ini sangat krusial dalam pengeleman berbagai produk woodworking. Clamp adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan posisi kayu saat dilem. Bayangkan misalnya Anda hendak mengelem dua potongan kayu.
Anda kemudian mengolesi kedua sisi potongan kayu yang akan direkatkan tersebut. Setelah keduanya diolesi lem, lantas Anda mempertemukan dua potogan kayu itu. Apa yang terjadi kemudian? Kemungkinan, kedua kayu akan terikat oleh adanya bahan adhesive yang sudah diaplikasikan.
Tetapi, bayangkan bila Anda tidak sekedar mempertemukannya, namun juga menekan kedua kayu itu sehingga benar-benar menyatu. Bandingkan hasilnya antara yang tidak ditekan dengan yang ditekan. Pasti akan ada perbedaan dari segi:
1. Kekuatan penempelannya. Yang tidak ditekan, pasti kekuatannya lebih rendah
2. Keberadaan lapisan lemnya. Pada sambungan yang tidak ditekan, lapisan lem tidak akan “kemana-mana” sehingga kadangkala membentuk lapisan tersendiri yang agak tebal. Sedangkan pada sambungan kayu yang ditekan, lem akan muncrat keluar sehingga tidak menyisakan lapisan.
Dari dua kondisi itu, bisa dikatakan bahwa dari segi kekuatan ataupun secara estetik, sambungan yang ditekan lebih baik dibanding yang tidak ditekan. Tetapi apa iya kita bisa menekan kayu terus-terusan sampai lem mengering? Pastinya tidak bukan? Oleh karena itulah, “lahir” alat yang disebut sebagai clamp.
Penekanan dengan clamp ini disebut dengan nama clamp press. Selain memastikan posisi kayu stabil, clamp juga akan menekan dua kayu yang dilem sehingga sambungan di antara keduanya menjadi benar-benar kuat. Dalam proses pembuatan panel kayu, alat seperti clamp sangat krusial sebab perekatan pada bagian sisi seperti pada pembuatan panel cenderung lebih riskan dilakukan.
Dengan kata lain, cara membuat panel kayu bisa kita ringkas menjadi tiga tahapan dasar:
1. Pengolesan lem
2. Perekatan potongan kayu
3. Penggunaan clamp press
Persoalan yang Dihadapi saat Membuat Panel Kayu
Meskipun proses pembuatan papan kayu secara umum bisa dikatakan sederhana, akan tetapi, hasilnya tidak mesti sebaik yang kita harapkan. Ada beberapa persoalan yang sering terjadi. Dua yang paling sering adalah masalah rata tidaknya panel kayu dan masalah noda lem.
Rata Tidaknya Panel
Masalah rata tidaknya papan saat membuat panel kayu sebetulnya berawal dari potongan kayu yang dipakai sendiri. Sering, berbagai potongan kayu itu tidak rata ketebalannya. Kalau tidak ratanya memiliki selisih besar, sebetulnya masih bisa dipotong. Tapi bagaimana kalau selisihnya sangat kecil? Anda yang memiliki alat woodworking canggih barangkali bisa mengatasinya, tapi tidak demikian dengan mereka yang tak punya perlengkapan modern.
Noda Lem
Penggunaan clamp, meski menguntungkan, tapi juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut terletak pada masalah noda lem yang “muncrat” saat kedua kayu ditekan. Muncratnya lem sebetulnya adalah indikasi bahwa seluruh permukaan kayu yang harus diolesi lem sudah terolesi dengan merata. Akan tetapi, hal ini menyebabkan persoalan baru di mana noda lem akan merusak warna produk baik sebelum maupun setelah difinishing.
Lantas apa solusi yang bisa diambil atas kedua persoalan tersebut? Mari kita bahas satu persatu penyelesaiannya di bawah ini.
Tips Membuat Panel Kayu Rata dan Bebas Noda Lem
Yang pertama, untuk mengatasi masalah permukaan tidak merata, sebenarnya cukup mudah dilakukan. Pada dasarnya, pada pembuatan produk kayu apapun, hanya satu sisi panel yang dibutuhkan dalam kondisi terbaik. Misalnya saja untuk membuat papan meja. Apakah kita benar-benar harus membuat papan panel yang rata di bagian atas dan bawahnya? Tidak. Pastikan saja bagian atas meja benar-benar rata. Sedikit selisih di bagian bawah permukaan papan meja masih bisa ditoleransi.
Untuk memastikan satu permukaan panel sudah benar-benar rata, kita juga cukup melakukan pengeleman pada bidang yang juga rata dan datar. Tempatkan potongan kayu yang akan dilem pada bidang datar tersebut, lalu aplikasikan clamp. Setelah kering, Anda bisa memperoleh panel yang setidaknya mempunyai satu bidang rata untuk digunakan sebagai papan meja, almari, hingga buffet.
Bagaimana dengan masalah lem? Tiga hal setidaknya bisa kita lakukan:
1. Aplikasikan selotip pada bagian bawah potongan kayu yang direkatkan. Jadi, lem hanya akan muncrat di bagian atas sambungan kayu (lihat gambar). Dengan cara ini, noda lem yang harus diatasi menjadi lebih sedikit.
2. Tunggu lem agak mengering sampai substratnya membentuk wujud mirip karet atau jeli. Jangan sekali-kali mencoba menghapus lem pada saat masih cair menggunakan lap. Sebab, Anda justru akan membuat noda lem tersebar secara merata di permukaan kayu. Hilangkanlah lem setelah memiliki wujud seperti jeli, lalu cungkil dengan ekstra hati-hati menggunakan pisau atau benda sejenisnya. Noda lem pun tidak menyebar kemana-mana.
3. Gunakan lem yang nodanya mudah dibersihkan dan warnanya tidak menyebabkan glue line. Lem yang kami sarankan untuk kebutuhan ini adalah Crossbond X4. Lem ini disarankan karena nodanya mudah dibersihkan dan tidak menyebabkan glue line. Selain itu, adhesive ini juga memiliki berbagai keunggulan lainnya yang dibutuhkan untuk proses pembuatan panel kayu. Apalagi, Crossbond X4 juga merupakan lem yang didesain untuk kebutuhan laminasi, termasuk pembuatan panel atau papan kayu. Jadi dari segi kekuatan, ketahanan, cover area, harga, hingga cara pakai, lem ini memang cocok digunakan ketika Anda hendak membuat panel kayu.
Intinya, dari keseluruhan pembahasan di atas, kita harus memastikan metode, perlengkapan, dan bahan yang kita gunakan benar-benar tepat dan berkualitas. Hanya dengan itulah, panel kayu yang mutunya baik bisa dihasilkan.
Rekomendasi Untuk Anda
- Jual Lem Panel Kayu dan Tips Penting Agar Panel Berkualitas!
- Awas Leukimia, Gunakan Lem Aman untuk Mainan Anak Bebas Benzena!
- Jual Lem Aman untuk Mainan Anak Crossbond, Kid Toys Bebas Bau dan Bahaya
- Pilih Lem Aman untuk Mainan Anak Bebas BTEX
- Panduan Mudah Membuat Rak Piring Kayu Sederhana dengan Crossbond
- Ikuti Panduan Cara Lem HPL yang Mudah Ini
Pilihan Menarik Lainnya
- Memanfaatkan Panel Bekas Menggunakan Lem Ramah Lingkungan
- Ini Cara Membuat Hiasan Panel dengan Finishing Rustic yang Menawan
- 4 Tips Cegah Panel Melengkung dari Pabrik Lem Kayu Laminasi Crossbond
- Tips Membeli Lem Panel Kayu yang Bagus
- Yuk Baca! Ini Kiat Penting agar Mengelem Kayu Lebih Cepat Dilakukan
- Cara Membuat Papan Meja Menggunakan Lem Crossbond
- Agar Tepat Mendapatkan Lem untuk Panel Kayu yang Bagus
- Tutorial Mudah Membuat Meja Hiasan dengan Ranting dan Tali
- Cara Pemasangan Lantai Kayu yang Sangat Mudah Dilakukan
- Produsen Lem untuk Laminasi Bambu Crossbond Berkualitas untuk Rumah Tropis Idaman
- Yuk, Kenali Tingkat Kelas Kayu di Amerika Serikat
- Tips Menggunakan Lem Kayu Laminasi untuk Lantai hingga Paneling