Beragam faktor dapat mempengaruhi keberhasilan pengeleman kayu. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa proses pengeleman memang masih menyimpan banyak misteri yang belum kita pahami hingga hari ini.
Sejak ditemukan sekitar 3000 tahun lalu di Mesir, tak bisa dipungkiri teknologi ini memang mengalami perkembangan pesat. Tapi tak bisa dipungkiri juga pemahaman mengenai adhesive serta prosesnya harus dipelajari lebih lanjut.
Meskipun demikian, setidaknya sudah mulai terlihat gambaran mengenai hal apa saja yang dapat berpengaruh pada hasil proses perekatan. Ringkasnya, dapat kita lihat pada tabel berikut ini.
Tabel Daftar Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengeleman Kayu
Resin | Kayu | Proses |
Tipe | Jenis | Jumlah adhesive |
Viskositas | Densitas | Distribusi adhesive |
Distribusi molekuler | Moisture Content | Relative humidity/ kelembaban udara |
Reaksi molaritas reaktan | Pemotongan | Suhu |
Kekeringan | Gubal/Teras | Open assembly time (waktu saat lem diaplikasikan pada media hingga akan dilekatkan) |
Berat Kering | Kayu muda vs tua | Close assembly time (waktu setelah perekatan dan pemberian treatment seperti tekanan dan panas) |
Katalist | Reaksi kayu dengan lem | Tekanan |
Campuran | Arah pori kayu | Penetrasi lem |
Tack | Lama kering | Adanya gas/udara terjebak |
Filler | Debu dan berbagai kotoran yang menempel | Waktu penekanan |
Sistem pelarutan | pH kayu | Pre-treatment |
Usia produk | Pascatreatment | |
pH |
Semua variabel di atas memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan maupun kegagalan proses perekatan. Sebab sebagaimana disebut di atas, pada dasarnya pengeleman adalah sebuah mekanisme yang melibatkan banyak faktor dan untuk memahaminya diperlukan cara pikir multidisipliner.
Sebagai contoh, ketika hendak mengelem kayu, Anda harus memperhatikan morfologi dan kimia kayu, serta kecocokannya dengan sifat lem yang digunakan. Tak jarang produk lem harus dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan kayu yang dimaksud.
Antar kayu pun belum tentu bisa sembarang dilem. Perbedaan kadar air, kandungan kimia, hingga densitasnya harus diperhatikan agar proses pengeleman yang dilakukan tidak sia-sia. Proses pengeleman yang melibatkan substrat kayu sejenis dengan tipe (gubal vs teras) yang sama akan jauh lebih mudah dibanding mengelem kayu dari jenis dan tipe yang berbeda.
Rekomendasi Untuk Anda
- 3 Faktor ini Tentukan Kualitas Lem yang Kuat untuk Bambu
- Tips Penting untuk Keberhasilan Proses Laminasi Kayu
- Pentingnya Faktor Viskositas Saat Membeli Lem Kayu Lapis
- Lem Kayu Konstruksi untuk Kerajinan, Kunci Keberhasilan Produk Wooden Craft
- Lebih Dekat dengan Pengeleman Kayu
- Alat Bantu Sederhana untuk Pengeleman Kayu Lebih Maksimal
Pilihan Menarik Lainnya
- Wajib Tahu! Ini Aneka Jenis Kegagalan Pengeleman!
- Apa Lem Kayu Parket untuk Lantai Ruangan yang Bagus?
- Yang Tak Boleh Luput saat Membeli Lem untuk Alat Musik
- Begini Cara Membuat Rak Piring Mini
- Lem yang Bagus untuk Tripleks Ternyata Crossbond
- Memilih Lem untuk Tempat Tidur yang Bagus
- Cara Agar Kuas Lem Tidak Mudah Rusak? Ini Caranya
- Sambungan Kayu: Pengertian, Macam, dan Tips untuk Keberhasilannya
- Jadikan Kayu Lapis Lebih Baik dengan Lem untuk Laminasi Kayu yang Bagus Ini
- Ini Dia Lem Kayu yang Kuat dan Cara Mengujinya
- Berapa Biaya Pasang Dinding Batu Alam? Temukan Jawabannya di Sini
- Perekatan 101: Mengenal Energi Permukaan